
بسم الله الرّحمن الرّحيم
Oleh
: Abu Ibrahim ‘Abdullah bin Mudakir al-Jakarty
Selektif dalam memilih
pendamping hidup adalah perkara yang sangat penting, karena hal ini menyangkut
sebab bahagia dan tidaknya seseorang dalam rumah tangganya, bahkan bagi
dunia dan akhiratnya. Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika
seseorang hendak menikahi seorang wanita, di antaranya :
✿ Memilih wanita
yang baik agama dan akhlaknya.
Kriteria memilih seorang wanita yang baik
agama dan akhlaknya adalah sebuah kriteria yang sangat penting ketika seseorang
hendak menikahi seorang wanita. Tentang hal ini Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda :
تنكح المرأة لأربع لمالها
ولحسبها وجمالها ولدينها, فاظفر بذات الدّين تربت يداك
“Wanita
dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan
karena agamanya dan pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.”
(HR.
Bukhari dari shahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu)
Jika
seseorang hendak menikahi seorang wanita maka pilihlah seorang wanita yang
shalihah lagi baik akhlaknya, insya Allah dia akan bahagia. Yaitu seorang
wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, hanya beribadah kepada Allah
semata dan tidak berbuat syirik (menyekutukan) kepada-Nya. Melaksanakan shalat
lima waktu, shaum (puasa) pada bulan Ramadhan, memakai hijab syar’i, berbakti
kepada orang tua, rajin menuntut ilmu dien (agama) dan wanita yang melakukan
berbagai ketaatan lainnya. Seorang wanita yang memiliki rasa malu, penyabar,
jujur, lembut dalam bertutur kata dan dari sifat-sifat mulia yang lainnya.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
” Dunia adalah perhiasan, dan
sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.”
(HR. Muslim dari
Abdullah Bin ‘Amr)
✿ Memilih wanita yang cantik yang secara wajah dan
fisik engkau menyukainya.
Tentu hal ini tanpa sikap berlebih-lebihan
dan juga bukan sikap meremehkan. Karena wanita yang yang cantik
yang secara wajah dan fisik engkau menyukainya akan menumbuhkan rasa
cinta yang menjadi sebab harmonisnya rumah tanggamu. Maka dari itu dalam
syari’at kita dianjurkan untuk menazhar (melihat) calon pendamping hidup kita.
Kalau sesuai dengan kita maka kita melamarnya kalau tidak sesuai tidak mengapa
untuk tidak melanjutkan pada proses selanjutnya. Hal ini bertujuan agar
terealisasi tujuan seseorang ketika menikah. Seperti terjaga kesucian suami dan
tujuan yang lainnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata :
“Aku pernah
bersama Nabi shallalllahu ‘alaihi wasallam, lalu datang seorang laki-laki
memberitahukan bahwa ia hendak menikah dengan seorang wanita dari kalangan
Anshar. Kemudian Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wasallam bertanya : “Apakah
engkau telah melihatnya ?” Ia, berkata : “Belum.” Rasulullah shallalllahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Pergi dan lihatlah, karena di mata orang Anshar
itu ada sesuatu.”
(HR. Muslim)
Al Mughirah bin Syu’bah pernah
meminang, maka Nabi shallalllahu ‘alaihi wasallamberkata kepadanya
“
Lihatlah wanita tersebut (yang kau pinang –ed) sebab hal itu lebih dapat
melanggengkan (cinta kasih) antara kalian berdua.”
(HR.
At-Tirmidzi, an-Nasa’i dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)
✿ Memilih
wanita al-Waduud (penyayang).
Di antara hal yang perlu diperhatikan
ketika memilih pendamping hidup adalah memilih seorang wanita yang penyayang,
karena kelak ia akan menjadi istrimu, akan menyayangimu ketika kamu dalam
keadaan sehat atau dalam keadaan sakit. Ketika dalam keadaan lapang atau dalam
keadaan sempit. Begitu juga akan menyayangi anak-anakmu kelak. Kalau engkau
meremehkan hal ini, lalu memilih wanita yang sebaliknya yang kasar, judes lagi
bengis maka kesengsaraan kelak yang engkau dapatkan.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda :
تزوّجوا الودود الولود,
فإنّي مكاثر بكم
“Nikahilah wanita
yang penyayang dan banyak anak. Karena sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya
kalian (sebagai umatku).”
(HR.
an-Nasa`i, Abu Dawud dan dishahihkan syaikh al-Albani )
Di antara cara
untuk mengetahui seseorang termasuk penyayang atau tidak, yaitu dengan melihat
bagaimana mu’amalah kesehariannya dengan anak-anak atau dengan orang yang lebih
kecil darinya.
✿ Memilih wanita Al-Waluud (dari keturunan yang banyak
anak).
Di antara tujuan seseorang menikah adalah ingin memperoleh
keturunan, jika seseorang tidak berusaha memilih calon istri yang subur maka
kelak ia akan mengalami kehampaan dalam rumah tangganya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
تزوّجوا الودود الولود,
فإنّي مكاثر بكم
“Nikahilah wanita
yang penyayang dan banyak anak. Karena sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya
kalian (sebagai umatku).”
(HR.
an-Nasa`i, Abu Dawud dan dishahihkan syaikh al-Albani )
Secara sebab
cara mengetahui wanita itu subur atau tidak, bisa dengan melihat saudara-saudara
perempuannya yang sudah menikah, apakah saudara-saudaranya termasuk wanita yang
subur (banyak anaknya) atau tidak.
✿ Mengutamakan wanita yang masih
gadis.
Banyak keutamaan ketika seseorang menikahi wanita yang masih
gadis, di antaranya :
~Seorang gadis biasanya akan memberikan kecintaannya
secara penuh kepada laki-laki yang pertama kali hadir di kehidupannya, tidak
membanding-bandingkannya dengan laki-laki lain.
~Bisa lebih banyak bercanda
dan bermain-main denganmu.
~Lebih segar (manis) mulutnya.
~Secara sebab
bisa lebih mempunyai peluang untuk banyak anak.
~Dan lebih rela terhadap
pemberian yang sedikit.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa Jabir Radhiyallahu
‘anhu mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan
beliau bersabda :
تزوّجت؟
“Apakah kamu sudah
menikah?”
Jabir menjawab :
نعم
“Iya.”
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bertanya :
بكرا أم ثيبا
“Dengan gadis atau janda?”
Maka ia menjawab:
ثيب
“Janda.”
Rasullullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda :
أفلا جارية تلاعبها وتلاعبك
“Mengapa kamu tidak menikahi gadis, di mana
engkau bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu…”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah hadits Rasullullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda :
عليكم بالأبكار, فإنّهنّ أعذب
أفواها وأنتق أرحاما وأرضى باليسير
“Hendaklah kalian
memilih gadis-gadis, karena mereka lebih segar (manis) mulutnya, lebih banyak
anaknya, dan lebih rela dengan (pemberian) yang sedikit.”
(HR.
Ibnu Majah dan dihasankan Syaikh al-Albani)
Hal ini bukan berarti tidak
boleh menikahi janda. Berapa banyak orang yang menikah dengan janda dia
mendapat kebahagian di dalam kehidupan rumah tangganya.
✿ Memilih wanita
dari keluarga yang baik-baik
Diantara perkara yang perlu diperhatikan
ketika seseorang hendak memilih seorang wanita untuk menjadi pendamping
hidupnya, maka pilihlah seorang wanita dari keluarga dan keturunan yang
baik-baik.
✿ Wanita yang rajin dan cekatan mengurusi perkerjaan rumah.
Perkara
yang tidak bisa diremehkan ketika seseorang hendak mencari seorang istri
adalah mencari seorang wanita yang rajin dan cekatan dalam mengurus rumah
tangganya, karena kelak kalau sudah menikah inilah di antara tugas
kesehariannya. Berbeda jika seseorang menikah dengan seorang wanita yang tidak
pandai dan tidak terbiasa mengurus rumah, memasak dan mengerjakan pekerjaaan
rumah lainnya. Hal ini sedikit banyak bisa mempengaruhi keharmonisan
rumah tangganya kelak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Untaian Nasehat Untukmu. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar