
Termasuk hikmah yang
diberikan oleh Alloh Ta’aala, Alloh Ta’aala mencipta dua perkara yang saling
berlawanan pada kehidupan ini, yaitu dari perkara kebaikan dan perkara
kejelekan, antara kebaikan dan kerusakan, antara mukmin dan kafir, manfaat dan
madhorrot, semua itu agar sempurna ujian dan cobaan bagi hamba-hamba Alloh.
Sebagaimana
di dalam ayat Allah Ta’aala :
قُل لَّا يَسْتَوِي
الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ ۚ فَاتَّقُوا
اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : Katakanlah: “tidak sama yang buruk
dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka
bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat
keberuntungan.”
(Al Maidah : 100).
Dan di dalam
ayat yang mulia ini dinafikan persamaan antara kebaikan dan kejelekan, atau
dimuliakan sesuatu dari kebaikan sehingga menjadi satu keharusan untuk setiap
insan muslim dan muslimah menyingkap hakekat dari kebaikan dan kejelekan
dari lafadz khobits dan thoyyib tersebut,
karena sesuatu yang thoyyib itu adalah memberikan faedah dan kemanfaatan, dan
sesuatu yang khobits adalah kemudhorotan dan kerusakan. Dan kalaupun nilai dari
kejelekan tersebut bertambah yang berada pada pribadi-pribadi,
amalan-amalan, ucapan-ucapan, harta benda, makanan dan minuman, maka sungguh
tetap tidak akan sama antara kebaikan dan kejelekan itu pada segala sesuatu
tersebut dan demikian pula pada perkara yang lainnya.
** Tidak akan sama antara
kebaikan dan kejelekan itu yang ada pada pribadi-pribadiseseorang,
Firman
Alloh Ta’aala :
أَفَمَن كَانَ مُؤْمِنًا كَمَن كَانَ فَاسِقًا ۚ لَّا
يَسْتَوُونَ
Artinya : “Apakah orang-orang beriman itu sama dengan
orang-orang yang fasik? mereka tidak sama”
(As Sajadah : 18).
Firman Alloh
Ta’aala ;
أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَن
نَّجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَّحْيَاهُمْ
وَمَمَاتُهُمْ ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
Artinya : “Apakah orang-orang yang membuat
kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh, Yaitu sama antara kehidupan dan
kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu.”
(Al Jatsiah : 21).
Firman Alloh Ta’aala :
لَا يَسْتَوِي
أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۚ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ
الْفَائِزُونَ
Artinya :” Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan
penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah Itulah orang-orang yang
beruntung.”
(Al Hasyr : 20).
Firman Alloh Ta’aala :
أَفَنَجْعَلُ
الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ () مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
Artinya : “Maka Apakah patut
Kami menjadikan orng-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa
(orang kafir) ?
Atau Adakah kamu (berbuat demikian): Bagaimanakah kamu
mengambil keputusan?”
(Al Qolam 35-36).
** Dan tidak sama pula antara
sesuatu yang baik dan sesuatu yang jelek di dalam amalan-amalan.
Firman
Alloh Ta’aala :
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ
ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ
كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
Artinya : “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.
Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang
antaramu dan antara Dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang
sangat setia.”
(Fushilat : 34).
** Dan tidak sama pula sesuatu yang
baik dengan sesuatu yang buruk dari perkataan-perkataan.
Firman
Alloh Ta’aala :
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً
طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ ()
تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ
الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ () وَمَثَلُ كَلِمَةٍ
خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِن فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِن
قَرَارٍ
Artinya
: “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat
yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke
langit,
Pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya.
Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu
ingat.
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah
dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak)
sedikitpun”.
(Ibrohim 24-26).
** Dan Alloh mengkhabarkan bahwa Alloh akan
mengangkat kalimat yang baik kepadaNya, firman Alloh Ta’aala :
إِلَيْهِ يَصْعَدُ
الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ
Artinya : ”kepada-Nyalah naik
perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.”
(Faathir : 10).
** Dan tidak sama pula sesuatu yang baik dan
sesuatu yang jelek dari harta benda, sungguh nabi shollallohu
’alaihi wa sallam telah mengkhabarkan bahwa Alloh Ta’aala tidaklah menerima
shodaqoh kecuali jika dari suatu harta benda yang thoyyib (baik), adapun jika
dari harta benda yang khobits (kotor) maka Alloh tidak akan menerimanya.
Beliau
shollallohu ’alaihi wa sallam mengatakan :
Artinya : “Tidaklah seorang hamba
memberikan shodaqoh dari harta benda yang thoyyib (halal), -dan tidaklah Alloh
menerima kecuali yang thoyyib- kecuali Alloh yang maha Rohman akan mengambilnya
dengan tangan kanannya. ”
(Muttafaqun ‘alaihi.)
Dan di dalam shohih
Muslim dari nabi shollallohu’alaihi wa sallam beliau mengatakan :
Artinya : “Alloh
Ta’aala tidaklah menerima sholat tanpa bersuci (wudzu) dan Alloh Ta’aala
tidaklah menerima shodaqoh dari harta ghulul (curian). Dan makna ghulul adalah
harta yang diambil dari harta rampasan perang atau dari baitul maal dengan cara
yang tidak benar.”
** Demikian juga tidaklah sama kejelekan dengan kebaikan
dari makanan dan minuman, sungguh Alloh Ta’aala menghalalkan perkara-perkara
yang baik dan mengharomkan perkara-perkara yang khobits, firman Alloh Ta’aala
di dalam mensifati Rosu-lNya shollallohu ’alaihi wa sallam :
وَيُحِلُّ لَهُمُ
الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
Artinya : “dan menghalalkan bagi mereka segala
yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.”
(Al A’roof : 157).
Karena
menkonsumsi makanan dan minuman yang baik-baik itu terdapat pengaruh yang baik
atas hati, badan dan akhlak.
Dan seseorang yang mengkonsumsi perkara-perkara
yang jelek dari makanan dan minuman demikian juga memiliki pengaruh yang jelek
pada hati,badan dan tingkah laku, firman Alloh Ta’aala :
يَا أَيُّهَا
الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ
Artinya : “Hai rasul-rasul, makanlah dari
makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh.”
(Al Mukminun : 51)
Dan
dari Abu Huroiroh rodziallohu’anhu beliau mengatakan : Bahwa Rosululloh
shollallohu’alaihi wa sallam mengatakan :
Artinya : “:Sesungguhnya Alloh
Ta’aala adalah thoyyib (baik) dan tidaklah menerima kecuali yang thoyyib, dan
Alloh Ta’aala telah memerintahkan kepada kaum mukminin sebagaimana telah
memerintahkan kepada para RosulNya, firman Alloh Ta’aala :
يَا أَيُّهَا
الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ
Artinya : “Hai rasul-rasul, makanlah dari
makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh.”
(Al Mukminun : 51).
Dan
firman Alloh Ta’aala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ
مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya : “Hai orang-orang
yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah.”
(Al Baqoroh : 172)
Kemudian menyebutkan : seseorang yang
panjang perjalanannya, kusut rambutnya dalam keadaan ia menengadahkan ke langit
dan mengatakan : yaa Robb, yaa Robb, sedangkan makanannnya dari yang kharom,
minumannya dari yang kharom dan pakaiannya dari yang kharom dan ia ditumbuhkan
dari yang kharom, apakah akan dikabulkan baginya? Hadits riwayat Muslim.
maknanya
: Bahwa Alloh Ta’aala disucikan dari sifat-sifat kekurangan dan
sifat-sifat aib, dan Alloh tidaklah menerima kecuali perkara yang baik dari
amalan-amalan, yaitu ketika amalan-amalan itu bersih dari berbagai kerusakan
seperti riya’, sum’ah, ujub, dan seluruh dari jenis-jenis kesyirikan. Dan
tidaklah Alloh menerima dari shodaqoh kecuali dari harta yang baik dan khalal,
dan tidaklah Alloh Ta’aala menerima dari perkataan-perkataan kecuali
perkataan-perkataan yang baik, sebagaimana firman Alloh Ta’aala :
إِلَيْهِ يَصْعَدُ
الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ
Artinya : “kepada-Nyalah naik
perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.”
(Faathir :
10).
Dan tidaklah Alloh menerima pribadi-pribadi kecuali jika jiwa tersebut
adalah thoyyib yaitu seorang mukmin. Maka seorang yang mukmin itu seluruhnya
adalah baik, hatinya, lisan dan jasadnya. Dan yang demikian itu karena hatinya
tenang dari sebab keimanan dan nampak pada lisannya dari dzikrulloh. Dan atas
anggota badannya dengan amalan-amalan sholeh yang merupakan buah dari keimanan
dan masuk dalam penamaan iman.
Maka segala perkara thoyyibat seluruhnya
akan diterima Alloh Ta’aala, sebagaimana dalam hadits tasyahhud : At-tahiyyatu
lillah wa-thoyyibaatu. Dan termasuk dari sebesar-besar perkara yang
menjadikan baiknya amalan seorang mukmin yaitu baiknya makanan, yaitu dengan
makan makan yang halal, dan sebesar-besar perkara yang merusakkan amalan dan
mencegah dikabulkannya amalan adalah makan makanan yang kharom. Sebagaimana
hadits yang ada di hadapan kita dari perkataan : yaa Robb, yaa Robb dan
makanannya adalah kharom, minumannya adalah harom dan pakaianya adalah kharom
dan ditumbuhkan dari perkara yang kharom, apakah akan dikabulkan baginya?
Dari
hadits ini menunjukkan bahwa makan makanan yang kharom dan minum minuman yang
kharom dan pakaiannya yang kharom mencegah dikabulkannya doa, maka dari sini
merupakan sebesar-besar cercaan terhadap mereka yang memutlakkan terhadap
diri-diri mereka dalam mengumpulkan harta benda yang kharom dan usaha-usaha
yang kharom dari riba, suap, kedustaan,tipuan dalam jual beli dan
ucapan-ucapan, dan menguasai atas harta benda orang lain dengan mendebat dengan
cara yang kotor dan sumpah palsu, dan persaksian yang palsu.
Dalam perkara
tersebut merupakan sebesar-besar cercaan terhadap orang-orang yang makan
makanan yang kharom dan minum minuman yang kharom dari khomer, narkotika dan
selainnya atau merokok, memngunyah qhot ( daun semacam ganja). Mereka memakan
segala yang khobitsah tersebut yang merusak akal dan otak,
serta menjadikan sakit jasad dan membunuh kejantanan, dan menjerumuskan kepada
kehinaan dan menyeret kepada perbuatan fakhisah dan perbuatan kharom, apakah
yang demikian itu akan dikabulkan doanya?
Bagaimana jiwa bisa tenang dengan
amalan ketaatan sedangkan tubuhnya ditumbuhkan dari perkara yang kharom?=Bagaimana
seseorang jiwa menjadi orang-orang yang sholeh sedangkan jiwa tersebut
ditumbuhkan dari perkara yang kharom?
Maka bertaqwalah anda sekalian kepada
Alloh Ta’aala wahai hamba-hamba Alloh, dan hendaklah anda sekalian mencukupkan
dengan perkara yang Alloh halalkan atas anda sekalian dari membutuhkan terhadap
perkara-perkara yang Alloh kharomkan atas kalian, dan di dalam perkara khalal
itu adalah kecukupan dari membutuhkan perkara yang kharom, firman Alloh Ta’aala
:
وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ
Artinya : “dan jauhilah perkataan-perkataan
dusta”.
(Al Hajj : 30).
** Dan jauhilah ucapan-ucapan yang khobits seperti
kedustaan, ghibah, namimah, cercaan, dan persaksian palsu, sumpah dusta dan
fajir dan janganlah kalian mengucapkan ucapan-ucapan tersebut dan janganlah
mendengarkan perkataan-perkataan tersebut agar kalian menjadi orang-orang yang
sebagaimana Alloh katakan tentang mereka :
وَإِذَا سَمِعُوا
اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
Artinya :” Dan apabila mereka mendengar
Perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka
berkata: “Bagi Kami amal-amal Kami dan bagimu amal-amalmu, Kesejahteraan atas
dirimu, Kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil”.
(Al Qoshosh : 55)
Takkan
sama dan tidak akan pernah sama antara kebaikan dan kejelekan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Untaian Nasehat Untukmu. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar