✿ Muhasabah: BERHIAS-HIASLAH! Untuk Hari AL AKBAR ✿

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Oleh Ustadz Abu Nasim mukhtar bin Rifai

Saudaraku…

Membaca kembali lembaran-lembaran hidup dihari-hari yang telah berlalu, tentu akan mengundang tangis. Seolah tiap langkah tiada selamat dari perbuatan salah. Seakan tiap saat dikotori oleh maksiat. Waktu terbuang sia-sia dan kesempatan pun hilang.

Namun, tiada tangis seindah tangis tanda pertaubatan.

Tiap orang mampu menakar dan menghitung diri sendiri, jika ia mau. Ada Qalbu dan pikiran yang dipunyai. Mata untuk melihat, telinga demi mendengar, juga jiwa guna merasa. tiap-tiap hamba tentu bisa menimbang-nimbang,

“Manakah yang lebih sering aku perbuat, dosa ataukah ibadah?”

Lain hal jika Qalbu telah mati. Tiada ruh didalam jasadnya yang kasar. Ia tak lagi dapat membedakan abtara kebaikan dan keburukan. Bagai gelas yang terbalik, semua nasihat dan peringatan sudah tiada lagi berarti. Semua tertolak tiada yang membekas.

Shahabat yang mulia, Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ‘anhu mengingatkan kita dengan penuh kasih dan cinta,

“Hisablah(1) diri kalian sendiri! Sebelum kalian akan dihisab nantinya. Timbanglah diri kalian sendiri! Sebelum kalian akan ditimbang kelak. Sungguh, melakukan hisab saat didunia terhadap diri sendiri lebih ringan dibandingkan hisab pada hari kiamat nanti. Hias-hiasilah diri kalian untuk menyambut hari pertunjukkan akbar. Hari itu kalian akan dihadapkan kepada Allah, tiada sesuatupun dari keadaan kalian yang tersembunyi bagi Allah.” (2)

Benar, saudaraku… 

Sungguh benar nasihat Al Faruq diatas! Lakukanlah hisab dan pertimbangkan amalmu sendiri selagi masih hidup didunia.

Muhasabah akan menolong seorang hamba dari jurang kehancuran. Menangislah dan berusahalah untuk menangis. Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ‘anhu di kedua pipi beliau ada 2 garis menghitam yang membujur sebagai tanda tangisan.

Muhasabah akan membantu seorang hamba dalam menemukan dosa dan kesalahan yang ada pada dirinya. Sehingga ia akan mengambil langkah nyata untuk menghapus dan memperbaiki kesalahan tersebut.

Muhasabah akan menggiring seorang hamba untuk mencari kekurangan dan cela yang ada pada dirinya sendiri. Agar ia bisa menutup dan menggantinya dengan amalan kebaikan.

Hias-hiasilah diri!

Dengan ibadah dan ketaatan. Jangan kotori dengan dosa dan kesalahan. Sebab, kita akan menghadap Allah rabb sekalian alam. Kita akan berdiri bersama-sama, bersama seluruh makhluk sejak Adam diciptakan, hingga makhluk yang terakhir yang diciptakan-Nya.

Pada hari itu tiada sesuatu yang tersembunyi. Pengadilan dan keadilan Allah benar-benar Maha Sempurna.

یَوْمَئِذٍ یَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُم فَمَنْ یَعْمَلْ مِثْقَا لَ

ذَرَّةٍ خَيْرًا یَرَهُ وَمَنْ یَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا یَرَهُ

Artinya: “Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”=
(QS: Al-Zalzalah: 6-8)”.

1. Hisab adalah perhitungan amal, antara kebaikan dan keburukan.

2. Al Muhasabah, Ibnu Abi Dunya hal 3

Source : http://catatanmms.wordpress.com sadur dari Majalah QUDWAH Edisi 02/2012/ hal 88-89

0 komentar:

Posting Komentar

Untaian Nasehat Untukmu. Diberdayakan oleh Blogger.

Statistic Article

✿ Info ✿

Diperbolehkan untuk menyalin artikel yang ada di blog ini dengan syarat “tidak untuk komersial tanpa menambah atau mengurangi isi artikel dan menyertakan URL sumbernya”. Semoga bermanfaat. Baarakallohufykum..


KAMI UCAPKAN جزا كم الله خيرا كثيرا ATAS KUNJUNGAN ANDA
Blog contents © Untaian Nasehat Untukmu ღ‏ 2010. Blogger Theme by NymFont.