- Dari depan mereka : Dari sisi akhirat mereka, Syaithan akan membuat mereka mendustakan hari berbangkit, mendustakan Al Jannah (Surga) dan Neraka
- Dari sisi belakang mereka: Dari sisi dunia mereka, Syaithan akan menghiasi dunia dan membuat dunia tersebut terlihat lezat
- Dari sisi kanan mereka : Dari sisi-sisi kebaikan-kebaikan, Syaithan akan menghalangi dari kebaikan tersebut=-Dari sisi kiri mereka: Dari sisi keburukan, Syaithan akan memerintahkan mereka untuk mengerjakan keburukan dan menghiasi keburukan tersebut bagi mereka
Subhanallah,
begitu gigihnya dia untuk menghancurkan anak-anak Adam dengan mendatangi dari
berbagai sisinya, namun dia tidak mampu untuk mendatangi anak Adam dari sisi
atas, kenapa? Telah shahih dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, dia berkata
: “Iblis tidak mengatakan ‘dari sisi atas mereka’ karena dia tahu,
bahwasanya Allah ada diatas mereka”
Iblis tidak mampu untuk menghalangi antara
manusia dan rahmat Allah Subhanahu wata’ala. Permusuhan ini juga ia
perlihatkan pada setiap anak Adam yang baru lahir, seperti diriwayatkan dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhori dan Muslim:
كُلُّ بَنِي آدَمَ يَطْعُنُ
الشَّيْطَانُ فِي جَنْبَيْهِ بِإِصْبَعِهِ حِينَ يُولَدُ، غَيْرَ عِيسَى ابْنِ
مَرْيَمَ، ذَهَبَ يَطْعُنُ فَطَعَنَ فِي الحِجَابِ
“Tidaklah dari bayi
yang lahir kecuali Syaithan menusuk pada lambung sang bayi (dengan jarinya)
ketika dilahirkan, sehingga ia menangis kecuali Maryam dan putranya. Syaithan
berusaha melakukan tusukan tetapi terhalang oleh hijab (penghalang).”(HR. Al Bukhori no 3286, 3431 Muslim no
2366 dari Abu Hurairoh)
Demikianlah bentuk kedengkian Syaithan terhadap
anak-anak Adam, namun sangat disayangkan sekali banyak saudara-saudara kita
yang lalai dan lupa tentang perkara ini, mereka lupa kalau Syaithan selalu
mengincar kelengahan mereka. Banyak diantara mereka meninggalkan sholat hanya
karena sibuk dengan pekerjaannya. Subhanallah kita berlindung pada Allah Subhanahu
wata’ala dari yang demikian tidak mereka tahu, bahwa amalannya akan
ditanyakan pada hari kiamat kelak? Kita berlindung kepada Allah Subhanahu
wata’ala dari hal-hal yang bisa memalingkan kita dari-NYA, Aamiin.
Para
Pembaca, Semoga Allah Subhanahu wata’ala merahmati kita semua, sesungguhnya
Syaithan mempunyai berbagai tipu dayanya untuk menyesatkan manusia, (Insya
Allah pada edisi Media Kajian Islam dengan tema Aqidah pada kesempatan lain
akan kita bahas dengan lengkap, pen). Salah satu dari tipu tersebut ialah
menakut-nakuti bani Adam dengan kefakiran/kemiskinan, seperti dalam firman
Allah Subhanahu wata’ala yang Artinya:
“Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti)
kamu dengan kemiskinan dan menyeru kamu untuk berbuat keji.” (QS. Al
Baqoroh: 268)
Sehingga dengan bisikan Syaithan ini manusia menjadi enggan
untuk meninggalkan kemaksiatan dan enggan melakukan kebaikan. Para pembaca
semoga Allah Subhanahu wata’ala merahmati kita semua. Kita
telah mengetahui bahwa Syaithan akan mendatangi manusia dari empat sisi, depan,
belakang, kanan, kiri.
Lalu bagaimana seorang hamba bisa mengatasi tipu daya
Syaithan tersebut? Tidak lain hanya dengan taqwa kepada Allah Subhanahu
wata’ala dan taqwa hanya bisa diraih dengan menuntut ilmu Agama.
Seorang yang
memahami ilmu agama dengan baik akan mudah menjawab bisikan-bisikan Syaithan
yang ditujukan padanya. Jika Syaithan membisikkan padanya tentang kemiskinan,
maka dia akan membacakan firman Allah Subhanahu wata’ala yang
artinya:
“Tidaklah setiap Makhluk diatas permukaan bumi kecuali Allahlah
yang memberi rezekinya.” (QS. Hud : 6)
Seseorang yang
bertaqwa pada Allah, maka Syaithan tidak akan ada kuasa atasnya. Allah
Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak
kuasa atas hamba-hambaku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang
sesat.”(QS. Al Hijr: 42)
Oleh karena itu bagi kita untuk selalu
menjaga ketaatan pada Allah Subhanahu wata’ala, untuk mematahkan tipu daya
Syaithan , terkhusus untuk menggapai derajat taqwa di bulan Ramadhan ini. Jika
ada yang bertanya bukankah Syaithan pada bulan Ramadhan ini dibelenggu? Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا كَانَ أَوَّلُ
لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ،
“Jika malam pertama
Ramadhan datang, maka Syaithan-Syaithan dan Jin-Jin durhaka dibelenggu.” (HR. Tirmidzi no 682 danIbnu Majah no
1642)
Al Imam Ibnu Abdil bar rahimahullah berkata dalam
kitabnya At Tamhid, makna hadits ini menurut pendapatku
Allahu A’lam, Allah melindungi didalamnya kaum muslimin, Atau
mayoritas kaum muslimin dari maksiat-maksiat, jadi Syaithan tidak bebas datang
pada mereka sebagaimana mereka bebas datang sepanjang tahun. Jadi Syaithan akan
tetap menggoda kita walau tidak segencar diluar bulan Ramadhan.
Sebagian Ulama
menjelaskan bahwa yang dibelenggu adalah sebagian Syaithan tidak seluruhnya.
Sebagaimana dinukilkan Al Mubarakfuri3 dalam Tufahtul Ahwadzi.
Allahu
’ala a’lam bishowab
Maraji’/Refresrensi:
- Ighatsatul Lahfan, Ibnul Qoyim Al Jauziyah
- Tafsir Ibnu Katsir=- Al Minhaj, Imam Nawawi
- Qosasul Anbiya, Ibnu Katsir
- At Tamhid lima fil muwatho’ Ibnu Abdil bar (Maktabah Syamilah)
- Tuhfatul ahwadzi bisyarhi jami tirmidzi Al Imam al Mubarakfuri (Maktabah Syamilah)
Keterangan nama :
- Imam Nawawi : Yahya bin Syarf An Nawawi, 631-676 H/ 1238-1274 M, Penulis Kitab Riyadhus Sholihin
- Imam Al Hasan Al bashri : Tabi’in (30 – 110 H / 637- 1707 M)=3.Al Mubarokfury : Wafat pada tahun 1353 H / 1934 M
0 komentar:
Posting Komentar