بسم الله الرّحمن الرّحيم
Sahabatku yang budiman,
Ibnu
qayim rahimahullah berkata” Setahun
adalah sebatang pohon, bulan adalah dahan-dahanya , hari adalah
ranting-rantingnya dan jam adalah dedaunanya, serta setiap detik nafas adalah
buahnya, siapa yang nafasnya ada dalam ketaatan maka buah pohon itu adalah
manis, dan siapa yang setiap nafasnya ada dalam kedurhakaan maka pohon itu
pohon yang pahit” Sedangkan waktu panennya adalah hari kiamat, dimana pada waktu itu akan dikumpulkan buah
buah tersebut dan akan terasa nyata mana mana pohon yang akan menghasilkan rasa
pahit dan mana saja pohon yang akan menghasilkan buah rasa manis,
Kemudian
beliau melanjutkan ucapanya “ihklas dan tauhid adalah pohon didalam hati, dahan
dahanya adalah amal, sedang buahnya adalah manisnya hidup didunia dan
kenikmatan yang kekal diahkirat” sebagaimana buah buah surga yang tidak pernah
terputus dan tak sulit untuk dipetik”
maka begitu pula buah dari ihklas dan tauhid, dimana keihlasan harus
disertai ketaatan dan mengikuti
tuntunan, serta didalam tauhid terkadung sikap : takut, pengharapan dan
kecintaan yang semua tak terpisahkan sebagaimana bagian – bagian dari pohon
tersebut. Dan yang apabila dipisahkan akan timbul patahan pohon berupa ranting
yang berjatuhan atau mungkin juga gugurnya dedaunan, maka yang seperti ini
ibarat hamba yang mengerjakan kebid’ahan, berlebihan, atau meremehkan apa yang
dia usahakan atau menyerupai kaum yang tersesat dan menyesatkan yang juga
berlebihan dengan pembanggaan dari apa yang telah dikerjakan oleh
tanganya, sehingga tak jarang mereka terjebur kedalam kesyirikan, riya’,
kurafat semuanya merupakan pohon hati yang buruk yang membuahkan ketakutan,
kekawatiran,kesempitan dada, dan gelapnya hati didunia serta buahnya diahkirat adalah neraka dan adzab
yang pedih lagi kekal, Alloh berfirman :
أَلَمْ تَرَى كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلاً كَلِمَةً طَيِّبَةً
كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ
تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ
اللَّهُ الأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
“يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ
فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ
اللَّهُ مَا يَشَاءُ
“Tidakkah kamu
perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti
pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,pohon itu
memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat,Dan
perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut
dengan akar-akarnya dari permukaan bumi tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun”.
Waullohua’lam
bishowab,
Disusun Abu Amina Al Jawiy
Ma’had Annashihah Salafiyah Cepu
Maraji’ kitab-kitab
pembersih jiwa :MadarijIs Shalihin Ibnu Qayim Aljauziyah,Al fawa’id Ibnu Qayim
Aljauziyah,Thibbun Nabawi ,Madakhil asy-Syaithan li ighwa’ al-Insan Ibnu Qayyim
al-Jauziyah ,Mukhtashar ad-Da’ Wa Ad-Dawa’ Ibnu Qayim
Source : http://abuamincepu.wordpress.com/category/renungan-santripensucian-jiwa-motivasi-salafirenungan-hatipembersih-jiwapenyejuk-hatimotivasi-islamipengembangan-dirirenungan-jiwa
0 komentar:
Posting Komentar