✿ Muhaasabah: KETIKA DILANDA FUTUR ✿

 بسم الله الرحمن الرحيم

MUHAASABAH

Akhi fillah……

Tak diragukan tolabul ilmi adalah nikmat yg sangat agung, jalan yg mulia, jalan yg dengannya tegak agama seorang hamba dan jalan yg dengannya akan di angkat derajat hamba.


Kita masih ingat awal kali kaki ini menginjakan bumi Yaman, terkhusus markiz kita (Fiyus) yg semoga Alloh ta’ala menjaganya. Target dan waktu pun tertata dengan baik, rasa haus akan ilmu pun merabung tinggi bak mentari terbit di pagi hari. Yang kita fikirkan adalah faidah-faidah dan terus faidah.

Tapi hari demi hari, bulan berganti bulan berlalu ternyata perjalanan tidak serapi seperti yg kita bayangkan.Ternyata banyak duri yg merintangi perjalanan kita, bayangan-bayangan dunia pun selalu menghantui sehingga rasa malas pun tak jarang hinggap di qolbu kita..

Demikianlah Allah ta’ala dengan hikmahnya menakdirkan di setiap amalan pasti ada rasa semangat dan futur.

Hal itu seperti yg Nabi solallohu ‘alaihi wa sallam sabdakan:

”Setiap amalan memiliki rasa semangat (untk menjalankanya) dan di setiap rasa semangat itu ada rasa futur.Barang siapa yg di masa futurnya dia kembali kepada Allah dan Rosul-Nya maka sungguh dia mendapatkan hidayah, dan barang siapa yg tidak kembali kepada Allah dan Rosul-Nya, maka sungguh dia telah binasa.”

(HR.Ibnu Hibban(653), dan Tohaawy(2/88) sohih dengan persaratan Bukhory dan Muslim).

Hal ini juga di rasakan oleh para sohabat rodhiyallohu ‘anhum,dan telah di eluhkan juga oleh sohabat yg mulia Abu Bakr rodhiyallohu ‘anhu manusia terbaik umat setelah nabinya.

💠Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sohabat Hanzholah bin Robi’, dia mengkisahkan dirinya:

“Suatu hari aku bertemu Abu Bakr rodhiyallohu ‘anhu, dia pun menyapaku: “bagaimana keadaanmu wahai Hanzholah?”. “Telah munafik Hanzholah” jawabku!“

Dia berkata: “Subhaanalloh apa yg engkau katakan?“

Saya jawab: “Kita di sisi Rosullulloh di ingatkan dengan surga dan neraka, seakan-akan kita melihatnya dengan mata kepala. Dan setelah kita keluar dari hadapan Rosululloh, kita bergaul dengan istri dan anak-anak serta segala urusan kehidupan kita banyak lupa.”

Abu Bakr rodhiyallohu ‘anhu berkata: “Demi Alloh kita juga mengalami hal yg serupa.”

Maka saya dan Abu Bakr berangkat hingga kami tiba di hadapan Rosululloh.

Maka saya katakan: “Hanzholah Munafik,wahai Rusululloh!”

Maka beliau bertanya: “Apa itu?”

Maka saya katakan; “Ya Rosululloh kita dihadapan anda, anda memperingatkan kami dengan surga dan neraka seolah-olah hal itu terlihat di hadapan mata, akan tetapi apabila kita keluar dari hadapan anda, dan bergaul dengan istri, anak-anak dan segala urusan kehidupan kita banyak lupa.”

Maka Rosululloh Solallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi Alloh yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kamu dapat melanggengkan kondisi (keimanan) seperti yang rasakan ketika kamu ada di hadapanku dan di dalam dzikir, tentu malaikat akan menjabat tanganmu diatas tempat tidurmu dan di perjalananmu. Akan tetapi, wahai Hanzholah, sesaat dan sesaat.” Beliau mengulang tiga kali.

(HR, Muslim)

Hadist yg agung ini menjadi penghibur dan sekaligus solusi bagi kita tatkala musibah ini melanda kita.Diantara faidah yg bisa di petik dari hadist di atas adalah:

1.Hendaknya setiap muslim selalu muhaasabah terhadap dirinya sendiri dan berusaha memahami kondisi dirinya,seperti yg di lakukan Hanzholah rodiyallohu ‘anhu.

2.Seorang muslim jika melihat sesuatu negatif pd dirinya segera berusaha memperbaikinya.

3.Pentingnya mencari teman yg baik. (lihat Hanzholah dia bersegera mendatangi Rosululloh solallohu’alaihi wa sallam.)

4.Penting ziaroh ahlul khoir dan ‘ulama.

5.Bahwa iman itu tafaadhul (bertambah&berkurang) .

Maka tatkala seorang muslim dia mampu mengenali dirinya, dan dia pun mampu mengkondisikan gejolak dirinya maka bersyukurlah…

Tapi apakah cukup sampai di sini..?


Tidak…!! Perjuangan belum selesai, ternyata di sana ada makhluk Alloh yg tidak suka melihat perjalanan kita.Mereka pun tidak mau diam, berusaha sekuat tenaga, menghasung bala tentaranya untuk menghadang perjalanan kita.

Sebagaimana sumpahnya yg di abadikan di dalam Al-qur’an:

“Karena engkau telah menghukum saya sesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi)mereka dari jalan Engkau yang lurus”

(QS Al a’raaf 16).

Semoga ini bisa menjadi penghibur sekaligus solusi bagi penulis dan kita semua dikala musibah ini menimpa…

نسال الله توفيق وثبات في طلب العلم….

Dikirim oleh Al-akh affan (salah satu thulab di Darul Hadist Fuyus,Yaman)

Source : catatanmms.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

Untaian Nasehat Untukmu. Diberdayakan oleh Blogger.

Statistic Article

✿ Info ✿

Diperbolehkan untuk menyalin artikel yang ada di blog ini dengan syarat “tidak untuk komersial tanpa menambah atau mengurangi isi artikel dan menyertakan URL sumbernya”. Semoga bermanfaat. Baarakallohufykum..


KAMI UCAPKAN جزا كم الله خيرا كثيرا ATAS KUNJUNGAN ANDA
Blog contents © Untaian Nasehat Untukmu ღ‏ 2010. Blogger Theme by NymFont.